Cerita Perempuan Indonesia Bisnis Catering Masakan Nusantara di Belanda dengan Sistem Jualan War

Fimela.com, Jakarta Di negeri kincir angin, Belanda bukan cuma orang Indonesia yang doyan makanan Indonesia. Warga lokalnya juga sudah akrab dengan berbagai makanan Indonesia. Di beberapa restoran atau gerai makanan cepat saji sampai frituur (gerai penjual kentang goreng) yang bahkan menambahkan saus kacang atau bumbu sate sebagai saus cocolan kentangnya. Makanan ini disebut Frietje sate. 

Namun jangan salah, boleh saja mereka menyebut masakan mereka sebagai makanan Indonesia, tapi mana yang benar-benar autentik? Pastinya yang dibuat dari resep asli Indonesia, bahan asli Indonesia, dan dimasak orang Indonesia. 

Detty Janssen, salah satu diaspora Indonesia di Belanda adalah salah satu orang yang menuntaskan kerinduan akan makanan Indonesia autentik. Melalui JualanKu catering masakan Indonesia populer di Belanda, Detty memperkenalkan masakan Indonesia asli sejak 25 Juni 2018 lalu.

 “Awalnya tidak pernah terpikir untuk buka usaha di Belanda. Tapi karena kangen dengan makanan Indonesia dan susah sekali dapat yang sesuai rasa yang saya mau, akhirnya coba bikin sendiri di rumah dan banyak yang suka, Indonesia banget katanya,” kata Detty Janssen, owner JualanKu

JualanKu sendiri punya berbagai hidangan favorit yang banyak disukai pelanggannya di Belanda. Sebut saja Nasi Padang lengkap dengan sambal ijo, gulai nangka, daun singkong, rendang yang bumbunya meresap sempurna yang dipadu dengan perkedel dan telor balado.  

Tidak hanya nasi padang, menu-menu lain juga selalu jadi favorit karena banyak menawarkan variasi yang beragam. Seperti, Nasi campur Bali, Bubur Ayam, Sate Ayam, sampai aneka Jajan Pasar. Demi mendapatkan citarasa autentik, Detty sampai berguru langsung pada UMKM sampai tukang makanan keliling di Indonesia.  

Namun dalam kamusnya, quality over quantity, Detty memiliki sistem usaha yang berbeda dari kebanyakan usaha kuliner rumahan lain, baik di Belanda ataupun di Indonesia. Dia menerapkan system ‘food war limited edition,’ dan wajib diambil langsung ke rumahnya. 

“Karena semua masakan selalu dijaga kualitasnya, porsi yang ditawarkan sehari sangat terbatas, sesuai kemampuan kami saja. Misalnya nasi padang, dalam sehari kami mampu bisa menjual 150-200 bungkus nasi padang.” kata Detty. 

“Awalnya, kami suka menawarkan makanan lebih yang dimasak lewat media sosial. Ternyata orang pada suka dan berebut pesan. Persis seperti food war, karena kan porsinya limited banget. Buat kami, ini sangat luar biasa. Mau jam berapapun kami posting, walaupun tengah malam pun selalu ludes dalam 1 jam saja,” tambahnya. 

Untuk menjalankan usahanya ini, Detty sehari-hari hanya dibantu oleh 6 orang timnya yang solid.  Berbeda dari warung lainnya, JualanKu ini punya sistem pemesanan yang berbeda. Konsepnya seperti catering makanan Indonesia. Calon pembeli harus siap-siap war dan rajin-rajin lihat social media. 

“Menunya apa dan berapa porsi, harus cepet-cepetan. Kami ingin semua makanan fresh. Kami buat di hari itu dan diambil di hari yang sama. Hanya diambil, kami tidak menerima layanan pengiriman makanan. Kalau pakai jasa pengiriman, tidak terjamin kesegarannya. Itu yang kami jaga betul di sini,” tuturnya

Get Free Email Updates!

The eBook includes our most popular 25 recipes in a beautiful, easy to download format. Enter your email and we'll send it right over!

I agree to have my personal information transfered to ConvertKit ( more information )

I will never give away, trade or sell your email address. You can unsubscribe at any time.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *